DI
SUSUN OLEH :
Atria
Putri Pratiwi
Sinta
Yayi Mulyati
Siti
Aisyah Nur
XI – Keperawatan
SMK KESEHATAN CIANJUR TAHUN AJARAN 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Tidak lupa saya ucapkan kepada guru dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam bentuk bantuan, dorongan, maupun doa.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu kami sangan mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin..
Cianjur, 17
September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Bab
I Pendahuluan………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang Masalah………...……………………………………………
1.2 Tujuan………………….....…………………………………………………..
Bab
II Pembahasan……………………………………………………………….
2.1
Pengertian Balita………………………...……………………………………
2.2 Pertumbuhan Balita…………………………………………………………...
2.3 Perkembangan Balita…………………………………………………………
2.2 Pertumbuhan Balita…………………………………………………………...
2.3 Perkembangan Balita…………………………………………………………
Bab
III Penutup………..…….……………………………………………………
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang Masalah
Pertumbuhan
dan perkembangan balita sangat perlu di perhatikan karena pada usia balita
tersebut sangat banyak yang harus diperhatikan terutama pada usia satu bulan
sampai 12 bulan di situlah anak balita tumbuh dengan beberapa tahap mulai dari
gerak kaki dan tangan sampai dengan dapat berdiri sendiri tanpa pegangan.
Dalam
usia balita juga diperlukan orang-orang disekitarnya untuk membantu dalam
berbicara, biasanya jika anak sering di ajak berbicara maka anak itu juga dapat
menyerap pembicaraan tersebut terutama pada huruf vocal (a-i-u-e-o).
Selain
berbicara juga anak perlu di bantu dalam perkembangan gerakan-gerakannya
seperti berlatih berjalan atau mempermainkan mainannya. Peranan orang tua
sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita terutama dalam masalah
gizi, sebagai orang tua kita harus pintar-pintar dalam memilih susu atau anak
dapat tumbuh dan berkembang sesuai harapan.
1.2Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari balita
b. Mengetahui pertumbuhan balita
c. Mengetahui perkembangan balita
a. Mengetahui pengertian dari balita
b. Mengetahui pertumbuhan balita
c. Mengetahui perkembangan balita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Balita
Balita adalah bayi yang berada pada
rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden ege), dan
pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan,
gizi, pengasuhan dan pendidikan. Istilah ini sudah sering di dengar dan di
pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi
anak yang cerdas, tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, karena mereka
merasa pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya
tanpa dengan interpretesi orang tua atau siapapun.
2.2 Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular. Berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagain atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Usia 3 tahun
- Anak sudah mulai mengeksplorasi diri melalui kata dan bahasa
- Senang bercerita dan humor
- Mereka aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan diantaranya melompat dengan satu kaki, melangkah dengan cara jingjit , memakai sepatu sendiri , mencuci tangan dan sambil minum sendiri , bernyanyi , dan menggambar bentuk garis lurus atau bentuk-bentuk yang sederhana .
Usia 3 ¼ tahun
- Anak sudah jago mengayuh sepedah roda 3
- Mengenal 2-4 warna
- Pandai berhitung dari 1-3
- Sudah mengetahui umur dan jenis kelaminnya sendiri
- Senang membantu sang ibu untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga seperti mentapu menyiram bunga dsb
Usia 1 ½ tahun
- Mempunyai hasrat keingin tahuan yang tinggi
- Mulai banyak bertanya kenapa, apa, siapa, dan dimana
- Memiliki kemampuan konsentrasi selama 3 menit serta mengingat kejadian-kejadian sehari sebelumnya
Usia 3 ¾ tahun
- Kemampuan untuk mengerti perbedaan antara dirinya dan anak yang lebih muda
-Merasa malu jika tertangkap melakukan kesalahan dan mengerti jika dirinya dalam bahaya
- Kemampuan untuk mengerti perbedaan antara dirinya dan anak yang lebih muda
-Merasa malu jika tertangkap melakukan kesalahan dan mengerti jika dirinya dalam bahaya
Usia 4 tahun
- Meningkatnya ketajaman panca indra
- Mengenal beberapa warna dan pandai berhitung dari 1-20
Usia 4 ¼ tahun
- Mengenali kata-kata seperti menyebut nama lengkapnya sendiri tanpa dibantu
- Dapat memahami konsep ukuran dan bentuk
- Bisa memegang pensil dan menggambar berbagai bentuk seperti mengganmbar orang dengan 3 bagian tubuh, lingkaran dan tanda silang
- Jago dalam menyusun puzzle
Usia 4 ½ tahun
- Mulai mahir dalam hal berbahasa
- Menyebutlan huruf angka atau nama-nama hari
- Sudah dapat menyanyikan lagu dengan syair yang begitu pendek
- Dapat mengenakan sepatu sendiri, celana, atau sepatu sendiri dan menggosok gigi tanpa di bantu
Usia 4 ¾ tahun
- Senang bermain di luar rumah
- Bekewrja sama dan berpartisipasi dalam kelompok
- Tidak rewel saat di tinggal ibu
Usia 5 tahun
- Ukuran kepala menyerupai kepala dewasa
- Tubuh sudah proposional dan membutuhkan energi sebanyak 1800 kalori per hari
- Sudah bisa berdiri sendiri pada satu kaki selama beberapa detik
- Mampu melompat dan menangkap bola kecil dengan kedua tangan
2.3 Perkembangan Balita
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisai dan
kemandirian.
Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 60 bulan)
Pada
masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi
eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun
pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung;
dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga
terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga
bersosialisasi.
a) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa
kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar mereka
sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik halus anak, sudah mulai
meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat berusia 5 tahun. Koordinasi tangan,
lengan dan tubuh dapat bergerak bersama dibawah koordinasi yang lebih baik
daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar
berbagai kemampuan dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup
kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya pengulangan
menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk mempelajari keterampilan
baru.
Kemampuan motorik yang dimiliki balita, antara lain ;
Usia
|
Gerak
Kasar
|
Gerak
Halus
|
12-15 bulan
|
Berjalan
tanpa pegangan sambil menarik mainan yang bersuara,
Berjalan
mundur,
Berjalan
naik dan turun tangga,
Berjalan
sambil berjinjit
Menangkap
dan melempar bola
|
Bermainan
balok dan menyusun balok.
Memasukkan
dan mengeluarkan benda kedalam wadah.
Memasukkan
benda yang satu ke benda lainnya.
|
15-18 bulan
|
Bermain
di luar rumah.
Bermain
air
Menendang
bola.
|
Meniup
,
Membuat
untaian.
|
18-24 bulan
|
Melompat,
Melatih
keseimbangan tubuh,
Mendorong
mainan dengan kaki.
|
Mengenal
berbagai ukuran dan bentuk,
Bermain
puzzle,
Menggambar
wajah atau bentuk,
Membuat
berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan.
|
24-36 bulan
|
Latihan
menghadapi rintangan
Melompat
jauh,
Melempar
dan menangkap bola besar.
|
Membuat
gambar tempelan,
Memilih
dan mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya,
Mencocokan
gambar dan benda,
Konsep
jumlah,
Bermain/menyusun
balok-balok.
|
36-48 bulan
|
Menangkap
bola kecil dan melemparkan kembali.
Berjalan
mengikuti garis lurus,
Melompat
dengan satu kaki,
Melempar
benda-benda kecil ke atas,
Menirukan
binatang berjalan,
Berjalan
jinjit secara bergantian.
|
Memotong
dengan menggunakan gunting,
Menempel
guntingan gambar sesuai dengan cerita.
Menempel
gambar pada karton.
Belajar
'menjahit' dengan tali rafia.
Menggambar/menulis
garis lurus, bulatan,segi empat, huruf dan angka.
Menghitung
lebih dari 2 atau 3 angka.
Menggambar
dengan jari, memakai cat,
Mengenal
campuran warna dengan cat air,
Mengenal
bentuk dengan menempel potongan bentuk.
|
48-60 bulan
|
Lomba
karung
Main
engklek
Melompat
tali.
|
Mengenal
konsep "separuh atau satu"
Menggambar
dan atau melengkapi gambar,
Menghitung
benda-benda kecil dan mencocokkan dengan angka.
Menggunting
kertas (sudah dilipat) dengan gunting tumpul,
Membandingkan
besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan,
Belajar
'percobaan ilmiah'
Berkebun.
|
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan dengan
peluang-peluang untuk menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang
terbesar untuk lahirnya kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan anak,
seperti belajar membaca adalah berkaitan dengan masukan dari mata anak yang
ditransmisikan ke otak anak, kemudian melalui sistem yang ada di otak,
menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-kata dan asosiasinya. Akhirnya
akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara anak karena sistem otak
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak memproses sebagai
bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan perkembangannya
memahami sesuatu. Biasanya anak mulai berbicara sendiri, kemudian berkembang
menjadi kemampuan untuk bertindak tanpa harus mengucapkannya. Dalam hal ini
anak telah menginternalisasikan pembicaraan yang egocentris dalam bentuk
berbicara sendiri menjadi pemikiran anak. Hal ini merupakan suatu transisi awal
untuk dapat lebih berkomunikasi secara sosial.
Kemampuan
bicara dan bahasa yang di miliki balita, antaa lain :
Usia
|
Kemampuan
Bicara dan Bahasa
|
12-15
bulan
|
Membuat suara dari dari barang2
yang dipilihnya,
Menyebut nama bagian tubuh,
Melakukan
pembicaraan.,
|
15-18
bulan
|
Bercerita tentang gambar di
buku/majalah,
Permainan telepon-teleponan,
Menyebut berbagai nama barang.
|
18-24
bulan
|
Melihat acara televisi,
Mengerjakan perintah sederhana,
Bercerita tentang apa yang dilihatnya.
|
24-36
bulan
|
Menyebut nama lengkap anak,
Bercerita tentang diri anak,
Menyebut berbagi jenis pakaian.
Menyatakan keadaan suatu
benda.
|
36-48
bulan
|
Berbicara dengan anak,
Bercerita mengenai dirinya,
Bercerita melalui album
foto,
Mengenal huruf besar menurut
alfabet di koran/majalah.
|
48-60
bulan
|
Belajar mengingat-ingat,
Mengenal huruf dan simbol,
Mengenal angka,
Membaca majalah,
Mengenal musim,
Mengumpulkan foto kegiatan
keluarga,
Mengenal dan mencintai buku,
Melengkapi dan menyelesaikan
kalimat,
Menceritakan masa kecil anak,
Membantu pekerjaan di dapur.
|
c) Kemampuan Bersosialisasi dan
Kemandirian
Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan pada masa
bayi, maka pada masa ini mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga,
orangtua-anak, antar saudara dan hubungan dengan sanak keluarga cukup berperan.
Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada perawatan, berubah ke arah
kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan pemberian disiplin,
akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap sesuatu. Pada masa ini sebagai
masa bermain, anak mulai melibatkan teman sebayanya, melalui bermain, meski
interaksi yang dibangun dalam permainan bukan bersifat sosial, namun sebagai
kegiatan untuk menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Jenis
permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-pura,
permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang lain, games
atau berkompetisi.
Kemampuan
bersosialisasi dan kemandirian yang dimiliki balita, antara lain :
Usia
|
Kemampuan
Bersosialisasi dan Kemandirian
|
12-15
bulan
|
Menirukan pekerjaan rumah tangga,
Melepas pakaian,
Makan sendiri,
Merawat mainan,
Pergi ke tempat-tempat umum.
|
15-18
bulan
|
Belajar memeluk dan mencium,
Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah,
Bermain dengan teman sebaya,
Permainan baru,
Bermain petak umpet.
|
18-24
bulan
|
Mengancingkan kancing baju,
Permainan yang memerlukan interkasi dengan teman bermain.
Membuat rumah-rumahan,
Berpakaian,
Memisahkan diri dengan anak.
|
24-36
bulan
|
Melatih buang air kecil dan buang air besar di WC/kamar
mandi.
Berdandan/memilih pakaian sendiri.
Berpakaian sendiri.
|
36-48
bulan
|
Mengancingkan kancing tarik,
Makan pakai sendok garpu,
Membantu memasak,
Mencuci tangan dan kaki,
Mengenal aturan/batasan.
|
48-60
bulan
|
Membentuk kemandirian dengan memberi kesempatan
mengunjungi temannya tanpa ditemani.
Membuat atau menempel foto keluarga,
Membuat mainan/boneka dari kertas.
Menggambar orang,
Mengikuti aturan permainan/petunjuk,
Bermain kreatif dengan teman-temannya,
Bermain 'berjualan dan berbelanja di toko"
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular. Berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagain atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisai dan
kemandirian.
Pada usiabalita otak anak mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the
golden ege), dan pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh
baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan. Istilah ini sudah sering di
dengar dan di pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya
tumbuh menjadi anak yang cerdas, tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini,
karena mereka merasa pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi
dengan sendirinya tanpa dengan interpretesi orang tua atau siapapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar