Definisi Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa
yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang
berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan
penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan
akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan
borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor
lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat
penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.
Secara
histologis dapat dibuktikan dengan inflamasi sel-sel radang pada daerah
tersebut didasarkan pada manifestasi klinis dapat dibagi menjadi akut dan
kronik (Hirlan, 2001 : 127).
Pada
beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya borok (ulcer)
dan dapat meningkatkan resiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak
orang, gastritis bukanlah penyakit yang serius dan dapat
segera membaik dengan pengobatan.
Gastritis
merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anorexia,
rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium, nausea, muntah.
Secara
umum definisi gastritis ialah inflamasi pada dinding lambung terutama pada
mukosa dan submukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan yang paling sering
ditemui diklinik karena diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis.
Etiologi Gastritis
Penyebab dari Gastritis dapat
dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
1. Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin
yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
2. Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan
kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
Tanda dan Gejala Gastritis
Gejala penyakit ini bervariasi pada
setiap individu. Gejala yang paling umum termasuk :
- Nyeri perut
- Mual
- Muntah
- Gangguan pencernaan
- Perut kembung
- Kehilangan nafsu makan
- Tinja berwarna hitam
- Berat badan menurun
Orang mungkin juga mengalami rasa
seperti panas di perut di malam hari atau saat makan. Gastritis akut dapat
menyebabkan mual dan rasa tidak nyaman di perut, sedangkan, gastritis kronis
dapat menyebabkan rasa sakit ringan bersama dengan perasaan kenyang, malas
makan, atau kehilangan nafsu makan. Dalam kasus yang jarang terjadi, gastritis
dapat menyebabkan pendarahan internal di perut, dan akhirnya pasien mungkin
mulai muntah darah atau mengeluarkan tinja berwarna hitam. Ada dapat kasus
dimana gejala awal seperti sakit tanpa sebab, sampai korban mengalami
komplikasi yang lebih parah seperti pendarahan internal. Masalah ini, paling
sering, diperhatikan pada orang dewasa.
Penatalaksanaan Gastritis
Secara umum adalah menghilangkan faktor utama yaitu etiologinya, diet
lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-obatan.
Secara spesifik dibedakan :
1. Gastritis Akut :
a. Pantang minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
b. Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
c. Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaannya serupa dengan hemoragie yang terjadi pada saluran gastrointestinal bagian atas.
d. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau perforasi.
e. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum
f. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.
g. Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
Secara spesifik dibedakan :
1. Gastritis Akut :
a. Pantang minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
b. Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
c. Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaannya serupa dengan hemoragie yang terjadi pada saluran gastrointestinal bagian atas.
d. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau perforasi.
e. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum
f. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.
g. Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
2. Gastritis
Kronis :
a. Modifikasi
diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
b. H. phylory
mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau amoxicillin) dan garam
bismuth (pepto bismol)